Besok paginya sebelum ngantor saya harus ngecek timing light ini, biar bisa dikembalikan. Wajarnya kan beli Rabu balik kamis. Kalau mencobanya sabtu, baliknya senen kan ngga lucu yah hahahahaha.
Langkah pertama, persiapkan titik fire yang mau diamati.
wow bisa dilihat mata telanjang sih tapi pasti ngga jelas di video yah :D . Oke lepas belt ac, kendorin belt alternator, putar2 kruk as agar ketemu garis/mark BTDC di pully. Kasih tip-ex sedikit.. crettt. Pasang lagi belt alternator, belt ac-nya ngga usah dulu. Hidupkan mesin, pasang capit hitam ke (-) accu, capit merah ke (+) accu dan picker di kabel busi cylinder satu. Terus tembak pistol ke pulley. Setelah sekian detik.. sekian menit.. hmmm kok ngga ada apa-apa yah? Tidak ada penampakan sesuatu atau suara apa kek. Pistol tembak ke firewall, loh kok sama saja kedip2 terus, ngga ada apa-apa juga. Ok hentikan dulu... udud dulu dan ngopi sambil browsing youtube tentang timing light... ealah ngga ada penjelasannya juga hahahahahaha, cuman "read the timing" dsb.
Terus mikir... timing-light pake pick-up busi dan kedap-kedip. Jangan-jangan kedap-kedipnya timing light di on-off oleh arus pengapian pada kabel busi. I see.... Karena cahaya selalu hanya ditembakan sesaat saat busi 1 fire maka terjadilah penampakan noktah putih mark BTDC yng dikasih tip-ex. Jadi fungsi dari timing-light adalah menampakan mark dari TMA atau BTDC pada suatu posisi (derajat) dari jarum! Hahahahahahaha. Iyah hanya menampakan mark saja! Kalau pakai lampu biasa mah ngga bakal kelihatan noktah/marker nya. Jadi kalau mau akurat berapa derajat, mesti banyak ditandai di pullynya :D .
Balik lagi ke mesin dan experimen timing light sambil muter-muter delco, bener kan begitu delco diputar maka berpindahlah posisi mark TMA atau BTDC. Ooops RPM tertinggi mungkin pada 20-30 derajat BTDC(baca ceritanya di http://cintamazda.blogspot.com/2017/08/cara-setting-delco.html). Dan dari baca-baca literature malah power terbesar pada 50 derajat BTDC! Tapi berbahaya! Sangat riskan merusak mesin. Lah terus kepriwen? Mau ngikutin rpm tertinggi pada 15-20 derajat BTDC , atau ngikutin mark 5 derajat BTDC pada jarum centernya?
RPM tertinggi |
Delco diturunkan, pengapian bergerak mundur |
Pengapian sampai pada 5 derajat sebelum TMA (BTDC) |
Baca-baca literatur lagi, kenapa pengapian harus maju, harus BTDC? Ternyata karena idealnya BBM terbakar saat TMA(TDC), tapi ternyata BBM butuh waktu untuk terbakar(apalagi kalau setelannya lean), butuh waktu untuk on-off platina sampai ke koil(apalagi kalau lewat igniter), butuh waktu untuk api dari koil ke busi. Jadilah start pengapian sekian derajat sebelum TMA(BTDC).
Jadi timing light hanya mengukur saat api ada di kabel busi, bukan saat api membakar. Kalau mau akurat yah yang disesuaikan/diukur adalah saat api membakar. Mungkin pakai sensor infra red atau apa yang bisa mendeteksi kejadian dalam ruang bakar.
Konsultasi dengan teman2 di VTCOM dan MOTUBA, its oke pengapian 15 derajat BTDC. Baca-baca diliteratur juga dinyatakan pengapian berkisar 20-5 derajat BTDC dan yang berbahaya itu di 50 derajat BTDC. Jadi sementara ini saya set 15 derajat BTDC sambil testdrive. Dari testdrive nanti ditentukan mana yang cocok, apakah 15 atau 10 atau berapa BTDC :) .
Tunggu hasil test drivenya yah :D
No comments:
Post a Comment