Wednesday, December 14, 2016

Penyakit Koroner Kabel Starter

Dinamo starter saya sering tidak mau hidup saat mesin panas, misalnya baru sampai dirumah habis jalan-jalan, mesin mati tidak bisa distarter lagi. Atau sedang jalan-jalan, mampir ke mini market, pas mau pergi mesin mati tidak bisa distarter lagi.  Awalnya diduga dinamo yang bermasalah, dan memang dinamo beserta solenoid switchnya bermasalah dan diperbaiki :

http://mazdauc1400.blogspot.com/2016/06/memperbaiki-dinamo-starter.html

Hasil perbaikan maknyus joz gandos. Starter tokcer saat dingin tapi ternyata masih ngga mau muter saat starter pada saat mesin panas. Langsung saya duga ada masalah di kabel, yah seperti manusia yang berusia tua kadang terkena penyempitan pembuluh (sakit jantung koroner). Pada kabel tua juga begitu. Kabel muda saja masih naik resistansi saat panas naik, kabel tua lebih parah naiknya :) .

Persamaan resistansi :

R = Ro * [1 +  K *(T-To)].

Dengan Ro = nilai resistant saat suhu 0 derajat misalnya (biasanya pada 20 C)
              K  = koefisien
              T  = suhu terukur
              To = suhu 0 derajat misalnya (biasanya pada 20 C)

contoh grafiknya :

Nah pada kabel tua nilai K nya bisa jadi sudah besar, sehingga perubahan dari 25 Celsius ke 75 Celsius misalnya bisa menyebabkan resistansi jadi naik drastis (pembuluh menyempit) dan aliran arus drop banyak tidak mampu menghidupkan solenoid switch starter. Solenoid menyedot arus besar, terbaca sampai 30 A di amperemeter. Jarum ampermeter goyang jeb dalam saat starter, tapi tidak ada bunyi cetak-cetek(solenoid bekerja) apalagi ngek-ngek(dinamo starter berputar). Andai tidak ada ampermeter saya juga tidak tahu apa yang sedang terjadi. Pergerakan jarum menunjukan kunci kontak bekerja, ada arus besar masuk ke solenoid switch starter tapi solenoid tidak bekerja apalagi dinamonya. Artinya solenoid seperti kekurangan arus yang cukup untuk membuat solenoid bekerja. Disimpulkan terjadi penyumbata arus saat mesin panas.

Solusinya :
1. Dorong mobil untuk menghidupkan :) , atau
2. Santai dulu, udud dan ngopi2 nunggu mesin dan kabelnya dingin, atau
3. Ganti kabel baru, kabel kontak dan kabel bendik, atau
4. Pindahkan fungsi kabel lama ke kabel baru lewat relay.

Solusi no 4 kemarin saya kerjakan di hari minggu dan hari senennya  dipakai macet-macetan sepanjang arcamanik-jl Jakarta, temperature 1/2, karena kurang stasioner maka  mesin sempat mati 7 kali. Untung langsung jreng waktu distarter. Langsung jreng karena penyakit koronernya sudah disembuhkan pakai relay.

Begini cara pemasangan relay :









Bahan yang dibutuhkan :

1 bh relay Hella 30 A  -- 20 rb
1 bh dudukan realy   -- 5 rb
2 m kabel biru muda 3 mm  -- 20 rb
2 m kabel biru tua     3 mm  -- 20 rb
1 m kabel kuning      3 mm  -- 10 rb
5 terminal female                --  5 rb
1 terminal male                   -- 1 rb
2 terminal ke accu               -- 2 rb

total                                  83 rb.



No comments:

Post a Comment