Monday, December 12, 2016

Membuat Alarm Overheat

Suatu malam dibulan februari/maret 2015  mobil sedang antre di exit gerbang tol buah batu. Mendadak mobil mati dan susah distarter... ealah jarum suhu berdiri maksimal di redline.. OVERHEAT!. Akhirnya mobil bisa dihidupkan dan jalan pelan, bayar tol lalu minggir di dekat  Pool Derek Jasa Marga Buah Batu. Setengah jam lebih nunggu mesin dingin, cek radiator... eaaa air radiator KOSONG!. Ambil air dengan botol di Pool Derek, masukin dalam radiator.. eaaa air langsung tumpah ke aspal. Hadeuhh mesin jebol? Setelah dicek, ternyata tutup selang buntunya copot! Iyah di waterpump ada pipa out yang tidak dipakai dan ditutup dengan karet buntu. Akibat karet buntu ini copot maka dalam beberpa detik coolat dalam radiator dan mesin habis terkuras. Entah kapan terjadinya, tidak ada gejala, langsung saja mogok saat antri bayar. Maklum mobil tua, tidak ada lampu kedip2 atau bunyi2 menandakan overheat. Selama jalan di tol tentu saja saya full konsentrasi ke lalulintas, tidak ngintip2 dashboard melihat jarum suhu. Lagian juga kejadiannya sangat cepat, hanya beberapa detik untuk drain. Akhirnya call ke bengkel langganan, om yatno yang letaknya dekat dgn GT buah batu. Dikirimlah mekanik mang ade diantar om syawal, dibawakan tutup selang buntu yang dibuat dari potongan selang. Beberapa minggu kemudian turun setengah mesin untuk cek boring-seher dan ganti packing. Alhamdulilah masih mulus semua.

Dari pengalaman itu jadi selau terpikir untuk membuat alarm yang langsung memberitahu dengan bunyi-bunyian dan lampu kedap-kedip jika terjadi overheat. Tidak menunggu mesin mogok kepanasan :D . Solusi didapat dengan pemasangan termoswitch digital dengan kemampuan ON/OF pada suatu range suhu yang bisa diset. Barang ini sudah lama saya beli 125 rb, belum sempat dipasang. Probenya saya pilih tanam di selang kecil yang nyambung rumah termostat. Aliran air di selang ini nyambung dengan sirkulasi coolant dalam mesin, jadi yang terukur adalah coolant dalam mesin bukan coolant dalam radiator.
Termoswitch/termometer digital


Selang terpasang keras dan kaku, sangat susah dibuka. Perlu hati2 karena biasanya pipanya sudah keropos. Saya semprot2 dengan penetrating oil (rust remover), biarkan 15 menitan. Congkel2 karatnya, sedikit dicongkel selangnya dgn obeng lalu semprot lagi, tinggal pergi main game 1 jam :D . Akhirnya selang dengan mudah lepas. Wow, separu tebal pipanya sudah jadi karat! Semprot2 lagi, korek2 buang karatnya, amplas, lap bersih dan biarkan kering. Lalu pipa2 dicat hitam tebal(hmm mestinya pakai cat tahan panas yang buat knalpot sih). Oh yah air radiator sebelumya dibuang yah.

Selang saya lobangi dengan bor, lebar lobang sedikit lebih kecil dari probe agar probe menancap di selang. Lubang dan probe saya lumuri dengan lem araldite. Lalu dibiarkan hingga semalam.




Termoswitch digital mempunyai 4 kabel :
- kabel merah konek ke kontak (hidup kalau kontak ON, positif accu)
- kabel hitam ke sasis (negatif accu)
- kabel abu2 nyambung ke sensor/probe
- kabel kuning aktuator ke kipas radiator atau buzzer+lampu.




Elecron Flash Buzzer 25 rb

Casing hijau merupakan pengeras suara buzzer, buang casingnya agar tidak terlalu berisik

Pemasangan probe/sensor belum bagus, kabel tidak dilindungi selang anti panas sehingga sensor juga terpengaruh suhu ruang mesin. Saat macet-macetan di nagrek, suhu stabil di sekitar 1/3 skala tapi termoswitch pada 90-93 derajat, Begitu mobil melaju kena angin, suhu termoswitch turun jadi 89-90 derajat. Alarm diset nyala pada 90 derajat dan tetap nyala sampai suhu dibawah 85 derajat. Berisik deah jadinya saat macet2 di nagreg itu. Untung lampu sign dipasang pakai fitting jadi tinggal cabut lampu signnya, mati dah buzzer nya :D.


No comments:

Post a Comment